Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Memberi Obat pada Anak


Aku ingat banget di usia 3 bulan, 6 bulan, hingga beberapa bulan setelahnya tubuh anakku gemoy. Gemuk, padat berisi. Lalu setelahnya, ia mulai mudah sakit. Paling sering sih demam, batuk, dan pilek. Kata orang itu hal yang biasa terjadi sama anak-anak. 

"Itu tandanya dia mau meringankan tubuh"

"Anak itu mau meng-ubah pemandaian!"

Yap! Bisa jadi karena itu sehingga kita sebagai orang tua tidak perlu cemas berlebihan terhadap anak yang sedang sakit. Namun sebagai ibu muda, ini terkadang membuat aku begitu khawatir. Apalagi saat dia sakit dia nggak mau makan sehingga otomatis badannya mengurus. Juga hal yang wajar sih pada umumnya. Karena kita orang dewasa pun saat sakit, selera makan pasti hilang. Anak-anak nggak beda jauh dari kita.

Anak kalah lagi sakit pasti badannya kurus dan mau tiduran terus
Belum lagi kalau dia mencret/diare. Terus juga yang bikin khawatir kalau dia sering muntah. Aku takut banget kalau dia sampai dehidrasi. Maka aku menyiasatinya dengan rajin minum air putih. Ini juga atas saran dari bidan. 

Nah, saat anak sakit, kita sebagai orang tua tentunya tidak boleh terlalu cemas namun juga tak boleh menyepelekan sakit anak. Segeralah bawa anak ke bidan atau dokter untuk tau obatnya sehingga anak tidak mengalami sakit lebih lama. 

Anak sehat Ibu bahagia 
Namun gimana kalau anak mengalami sakit yang sama berulang-ulang? Apa harus ke bidan terus? Apa harus ganti obat dengan resep baru terus? Tidak ya bunda!.. 

Disini aku bagi pengalaman tentang 5 hal yang harus diperhatikan orang tua sebelum memberi obat pada anak. 

1. Baca label brosur atau kemasan

Label brosur
Setiap obat baik berupa sirup, tablet, atau dalam kemasan apa pun itu, tentu memiliki label yang tertera dalam brosur atau kemasan obat itu sendiri.

Nah bunda perlu membacanya lebih teliti lagi meski sudah dijelaskan oleh apoteker atau bidan mau pun dokter anak. Ini penting sekali bunda perhatikan.Di label sudah tertera jelas komposisi obat, takaran obat, efek samping, dll.. 

2. Perhatikan warna dan bau

Jika rasa dan bau obat sudah berubah, itu artinya obat sudah harus dibuang 
Aku pernah membeli beberapa kali obat yang sama ke bidan untuk anakku. Padahal rentang sakitnya nggak sampe 1 bulan. Nah, disana bidan menjelaskan selama warna dan bau tidak berubah, maka boleh diminum kembali asal jangan melebihi waktu 1 bulan. Dan sirupnya juga sebaiknya di simpan di dalam kulkas. Namun lagi-lagi kita tetap harus membaca brosur. Ada sirup kering yang harus ditambahi air sebelum dikonsumsi anak. Dan itu tidak boleh melebihi 7 hari konsumsi. 

3. Cek tanggal kadaluarsa

Tanggal kadaluarsa biasa tertera pada badan atau tutup botol syrup
Di setiap jenis obat pasti tertulis disana kapan tanggal produksi dan kapan tanggal kadaluarsanya. Kalau kita membeli ke apotek atau bidan terpercaya, biasanya mereka sudah lebih dulu memperhatikan kadaluarsa obat. Untuk obat yang sudah expired, tidak akan dijual lagi.

Namun, sebagai bunda yang bijak, nggak ada salahnya donk kita periksa lagi. Untuk lebih memastikan keamanan obat untuk buah hati kita. Apalagi jika obatnya ingin kita simpan dan mau dikonsumsi lagi saat anak kembali jatuh sakit. Fardu 'ain tu cek tanggal kadaluarsanya. 

4. Alergi anak terhadap obat

Perhatikan kandungan obat
Ada beberapa anak yang mungkin alergi terhadap 1 atau beberapa kandungan dalam obat. Maka saat mengobati anak ke bidan/dokter, maka tanyakan pada dokter apakah ada efek samping atau alergi tertentu anak terhadap obatnya sehingga dokter bisa meresepkan obat yang cocok buat anak. Alih-alih ingin anak sembuh, malah bisa bikin anak nambah penyakit baru kalau anak sampai salah minum obat.

5. Sesuaikan dosis anak

Sesuaikan dosis dengan usia anak
Sebenarnya di brosur sudah dituliskan dosis obat untuk anak. Di botol sirup atau di tablet pun biasanya sudah ditulis juga oleh bidan/dokter agar bunda tidak lupa memberikan obat sesuai dosis. Maka jangan sampai melebihi dosis yang disarankan dokter ya, Bund. Nanti anak malah jadinya overdosis (eh kok jadi keingat lagu tiktok yang lagi viral. Hihii). So, bebih baik kurang deh daripada over. Hehe

Untuk waktunya juga perlu diperhatikan kapan harus memberikan ke anak. misal 3 kali sehari, cara tepat pemberian obat/sirup ke anak bukan setiap pagi, siang, dan malam ya bunda seperti yang kebanyakan kita terapkan. Tapi setiap 8 jam sekali agar obat bisa bekerja secara maksimal. 

Gimana Bunda? Apakah selama ini sudah benar cara pemberian obat terhadap anaknya? Apakah selama ini bunda cukup teliti? 

Semangat jadi dokternya anak-anak ya Bunda.. Karena sehat atau sakitnya anak kita, Bunda adalah orang pertama yang akan menangani anak sebelum ditindaklanjuti ke dokter anak atau ke bidan. 

Yuk bekalkan diri untuk jadi ibu pintar.. 🤗

12 komentar

  1. Kalau aku yang pertama kali dilihat itu tanggal kadaluarsanya. Baru dosis dan sebagainya. Tapi kalau obat udah terbuka lumayan lama dan sudah berada di kulkas, baru deh aku cek warna dan baunya

    BalasHapus
  2. jadi intinya untuk orang tua jangan malas untuk baca brosur dan asal memberi pada anak ya mba

    BalasHapus
  3. Harus hati-hati banget ya mengonsumsi obat-obatan, tak terkecuali pada anak-anak. Hal-hal kecil seperti mengecek tanggal kadaluarsa akan menjadi fatal apabila tidak dilakukan dengan seksama

    BalasHapus
  4. Soal obat ini paling hati2 kalau berkaitan sama anak-anak ya Mbak. Soalnya pernah ada anak temen dititipkan ke neneknya, batuk dikasih obat batuk sudah kadaluarsa, akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Duh.

    BalasHapus
  5. Penting banget lho memperhatikan hal-hal yang disebutkan mba di atas. Soalnya temenku pernah ngga baca leafletnya eh malah ketuker obat diare ama obat muntah. Kan kasian anak2 huhu.

    BalasHapus
  6. luar biasa, udah mantep pengetahuan farmakologi tentang pemberian obat.
    Benar Pasien. Dapat di pastikan dengan melihat nama pada label obat dan mencocokkan dengan nama, usia, dan jenis kelamin.
    Benar Obat.
    Benar Dosis.
    Benar Waktu Pemberian.
    Benar Cara Pemberian Obat.
    Benar Kadaluarsa Obat.

    BalasHapus
  7. Cek tanggal kadaluarsa obat memang penting itu.
    Jangan sampai hilang atau blur cetakan tulisan tanggalnya pada kemasan, agar bisa tetap bisa digunakan.

    BalasHapus
  8. Nah, informasinya penting banget nih buat orang tua terutama yang masih new. Memberi obat pada anak gak bisa sembarangan ya. Ada ketentuannya seperti yg sudah dijelaskan di atas, jadi gak boleh asal.

    BalasHapus
  9. Sebagai ibu baru saya juga merasa was-was banget kalau anak sakit. Jadi udah panik duluan gitu.

    Kita memang harus selalu sigap dan siap ketika anak sakit. Harus siap jadi bidan dan atau dokter untuk merawatnya juga biar ceper sembuh.

    BalasHapus
  10. Ibu memang luar biasa ya..
    Dari mulai ahli gizi, dokter sampai apoteker.
    Betul sekali.. Ibuku dulu hapal banget nama obat dan manfaatnya untuk apa. Bahkan ibu juga tau kalau itu obat biasa, obat keras atau antibiotik.

    MashaAllah~

    BalasHapus
  11. Saya termasuk yang super hati-hati banget loh kalo mau kasih anak obat tuh. Dan ga dikit2 juga kasih obat buat anak, klo bs cukup pake istirahat dan perbaiki pola makan lbh prefer sih

    BalasHapus
  12. Memberikan obat, apalagi untuk anak, memang nggak boleh asal ya. Saya juga menerapkan hal-hal di atas saat anak sedang sakit dan perlu obat.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar yang baik-baik ya teman-teman. :-)

I'm Part Of:

I'm Part Of: