Judul: Cinta Dalam Diam
Nama Penulis: Shineeminka
Tempat Terbit: Jl. Pesantren No. 2 Pondok Hijau Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat
Penerbit: Bintang Media
Tahun Terbit: 2013
Keterangan edisi: Cetakan Pertama
Halaman: hlm
Sinopsis:
Fatimatuz-Zahra dan Ali
bin Abi Thalib. Siapa sich yang tidak kenal dengan 2 tokoh dalam Islam ini?
kisah cinta mereka yang sungguh indah. Berteman sejak kecil hingga saling
menyukai. Mencintai dalam diam. Bahkan setan pun tidak tau kalau mereka saling
mencintai. Hingga pada akhirnya setelah dewasa Rasulullah menolak semua lamaran
sahabatnya dengan segala kelebihan. Lalu menerima lamaran Ali bin Abi Thalib
dengan suka cita karena memang dialah yang selama ini Rasul tunggu. Meskipun
Ali tidak memiliki apa-apa. Rasul tau bahwa putrinya dan Ali bin Abi Thalib
saling mencintai. Lalu Ali dan Fatimah menikah.
Yaa.. kisah cinta Ali dan
Fatimah zaman Rasulullah tidaklah seindah kisah cinta Ali dan Fatimatuz Zahra
di dalam novel ini. kisah cinta yang berawal dari sebuah perjodohan dari mama
mereka.
Zahra, demikian ia
dipanggil baru memasuki semester awal perkuliahan jurusan kedokteran. Ia mulai
belajar hijrah karena dukungan dari mamanya dan membaca buku kisah Ali dan
Fatimatuzzahra. Ia dipertemukan dengan Ali disebuah pengajian rutin di rumah
tante Anisa. Yaitu ibu dari Ali. Yang merupakan sahabat dekat ibu Zahra.
Mereka kemudian dijodohkan meskipun Zahra merasa belum siap. Namun sebagai bakti kepada orang tuanya ia pun menerima perjodohan itu. Ali merupakan seorang dokter sekaligus juga dosen di kampus Zahra. Ali lulusan dari Malaysia. Singkat cerita mereka menikah.
Mereka kemudian dijodohkan meskipun Zahra merasa belum siap. Namun sebagai bakti kepada orang tuanya ia pun menerima perjodohan itu. Ali merupakan seorang dokter sekaligus juga dosen di kampus Zahra. Ali lulusan dari Malaysia. Singkat cerita mereka menikah.
Kisah pedih malah dimulai
di malam pertama pernikahan. Ketika Ali dan Zahra ingin memasuki kamar
pengantin, Ali melihat sosok Ayana. Ayana adalah adik angkat dari ibunya.
Otomatis tantenya Zahra. ketika melihat Ayana, seketika wajah Ali berubah.
Tidak secerah sebelumnya. Dan ketika Zahra ke kamar mandi untuk membersihkan
badan, ia mendengar Ali menelpon sahabatnya, Danang. Suara telpon itu cukup
keras sehingga terdengar oleh Zahra. di telpon Ali mengatakan kepada Danang
bahwa ia telah salah orang. Bukan Zahra yang selama ini terselip di do’anya.
Tapi Ayana. Wajah mereka sangat mirip. Hanya lesung pipi yang membedakan mereka
berdua. Zahra memiliki lesung pipi sementara Ayana tidak. Ia fikir foto Zahra
yang disodorkan mamanya dahulu adalah orang yang pernah ia cintai dalam diam
ketika kuliah di Turki dahulu. Ternyata bukan.
Hati siapa yang tidak
sakit? Begitulah yang Zahra rasakan. Meski ia sebelumnya tidak mencintai Ali,
namun rasa kagum dan getar cinta itu sudah mulai Zahra rasakan. Ia menangis
didalam kamar mandi tanpa sepengetahuan Ali. Ternyata bukan nama dia yang
selama ini suaminya sebut.
Lebih menyakitkan lagi
ketika Ali meninggalkanya di malam pertama. Ia pergi. Zahra hanya bisa mengiyakan
ketika Ali bilang pulang ke rumahnya karena ada sesuatu yang tinggal disana.
Zahra tau apa yang terjadi. Zahra berfikir sepertinya pernikahan ia akan segera
kandas di malam pertama. Pernikahan yang tidak sampai 24 jam. Namun ternyata
Ali kembali lagi setelah ditenangkan oleh Danang. Ia tidak boleh menyakiti hati
istri sah nya. Kebahagian sejenak ia rasakan. Dan Ali berusaha untuk melupakan
Ayana.
Namun kisah tidak
berhenti sampai disana. 6 bulan pernikahan, Ayana kembali hadir dalam hidup
Ali. Ali terjebak. Di satu sisi ia mencintai Ayana yang juga ternyata
mencintainya. Namun disisi lain ia sudah terlanjur nyaman dengan Zahra dan
tidak ingin kehilanganya. Ia menjalani hubungan di belakang Zahra. dan Zahra
mengetahui itu. Sikap Ali kepada Zahra mulai berubah. Ia seringkali mengacuhkan
Zahra dan sering melewatkan makan malam mereka. Zahra juga tidak habis fikir
kenapa tantenya sendiri tega melakukan itu kepada Zahra. padahal tantenya
adalah seorang hafidz, lulusan pesantren dan faham agama. Tapi ia mengganggu
rumah tangga keponakanya sendiri.
Zahra memendam semua yang
ia rasakan seorang diri. Tangis dan pedih menjadi bagian dari hidupnya. Namun karena
agama, ia tetap memperlakukan suaminya dengan baik. Sementara Ali benar-benar
galau. Ia tidak ingin berlama-lama dalam dosa perasaan. Ia tidak ingin
menyakiti Zahra lebih lanjut lagi. Ia menceritakan masalahnya kepada Ibunya.
Lalu ibunya datang kepada Zahra dan meminta Zahra untuk mengikhlaskan Ali
menikah dengan Ayana.
Hati Zahra benar-benar hancur. Lalu ia menegaskan kepada ibu mertuanya bahwa ia ikhlas Ali menikah lagi dengan syarat dia harus menceraikan Zahra terlebih dahulu. Namun Ali tidak mau melakukan itu. Ibu Ali menyayangi Zahra sebagai mana ia menyayangi anaknya sendiri. Ia meminta Ali untuk segera membuat keputusan. Jangan terlalu lama mendzalimi Zahra.
Hati Zahra benar-benar hancur. Lalu ia menegaskan kepada ibu mertuanya bahwa ia ikhlas Ali menikah lagi dengan syarat dia harus menceraikan Zahra terlebih dahulu. Namun Ali tidak mau melakukan itu. Ibu Ali menyayangi Zahra sebagai mana ia menyayangi anaknya sendiri. Ia meminta Ali untuk segera membuat keputusan. Jangan terlalu lama mendzalimi Zahra.
Zahra lagi-lagi menangis
di kamar mandi. Kemudian Ali masuk ke kamar mandi dan menemui Zahra dengan
darah dari bawah bajunya. Zahra memang sering sakit akhir-akhir ini. lalu ia
dibawa ke rumah sakit dan disana kenyataan pahit harus Ali dengar. Sebuah
penyesalan datang bertubi-tubi kepada Ali. Zahra keguguran. Ali menyesal karena
ia sendiri bahkan tidak mengetahui bahwa Zahra telah hamil dan bahkan harus
kehilangan calon anaknya Karena perbuatan ia sendiri.
Ketika Zahra sadar, Ali
meminta maaf kepada Zahra. Zahra memafkan dan mengajak Ali memulai semuanya
dari awal. Namun Ali tidak berani mengatakan kepada Zahra bahwa ia baru saja
keguguran. Begitupun keluarga yang lain. Karena Ali melarang mengatakanya.
Namun lagi-lagi Ayana
yang merusak semuanya. Ia sengaja mengatakanya kepada Zahra. Zahra benar-benar
kecewa kepada Ali. Kenapa Ali tidak jujur kepadanya. Sebuah kenyataan pahit
justru ia dengar dari Ayana. Seseorang yang telah merusak rumah tangganya.
Kehilangan seseorang sebelum sempat kita menyadari kehadiranya tak kalah sakit
ketimbang kehilangan seseorang yang telah kita sadari kehadiranya. Itulah yang
dirasakan oleh Zahra.
Ia tidak bisa memafkan
Ali. Dan ia memutuskan untuk berpisah dengan Ali. Ali berungkali membujuk dan
meminta maaf kepada Zahra. namun Zahra tidak menerima. Bahkan ia bersumpah
bahwa ia membenci Ali. Dan akhirnya Ali terpaksa merelakan Zahra pergi ke
Malang bersama Mamanya. Sebelum pergi Zahra bahkan mengembalikan cincin
pernikahan mereka yang ia titip kepada mertuanya agar diserahkan kepada Ali.
Sekian lama mereka
menjalani hidup masing-masing. Lalu Ali bermaksud menjemput Zahra. ia menemui
Zahra yang lagi di rumah neneknya. Zahra masih membenci Ali namun tak bisa
dinafikkan bahwa rasa cinta itu masih ada. Hingga akhirnya Ali jatuh sakit dan
Zahra mulai membuka hati dan merawat Ali.
Ujian kembali hadir.
Ayana datang ke rmah sakit untuk menjenguk Ali sekaligus meminta pertanggungjawaban
Ali terhadap anak yang dikandungnya. Zahra benar-benar shock dan meninggalkan
Ali. Ketika Zahra pergi, Ali koma. Penyakitnya semakin parah. Bahkan prediksi
dokter hanya 10% saja kemungkinan Ali bisa bertahan. Saat ini ia hanya bisa
bertahan berkat alat-alat medis. Zahra merawat dan terus mendo’akan kesembuhan
Ali. Bahkan jika Ali sembuh Zahra berniat untuk mengikhlaskan Ali jika ia mau
menikah lagi.
Namun di masa Ali sakit
parah itu kebenaran terkoyak. Kebohongan Ayana yang tega berbuat jahat kepada
Zahra karena sebuah dendam akhirnya terkuak. Anak yang dikandung Ayana bukanlah
anak Ali. Tapi anak Dylan. Seseorang yang sudah ia anggap sebagai kakaknya
sendiri telah merenggut pertahananya ketika ia dalam keadaan mabuk.
Dylan memang sangat mencintai
Ayana. Untuk menembus penyesalan dan kesalahanya kepada Ayana, ia rela
melakukan apapun untuk Ayana. Termasuk ketika Ayana meminta Dylan untuk
menjebak Ali. Ali dijebak ketika sedang minum berdua dengan Ayana. Sesuatu
dimasukan ke dalam minumanya hingga Ali tidak sadar. Lalu Ali dibawa oleh Dylan
ke sebuah tempat dan dibuat seolah-olah sudah berhubungan dengan wanita. Dan
kemudian di atas meja kamar tempat itu diletakan sebuah tulisan yang
ditandatangani oleh Ayana. Sehingga Ali sendiri pun tidak mampu memberi
penjelasan ketika dulu Zahra menanyakan apakah benar anak Ayana itu hasil dari
perbuatan Ali.
Keajaiban terjadi. Ali
membuka matanya tatkala di hari yang mana alat-alat medis Ali itu akan dilepas.
Semua keluarga sudah mengikhlaskanya begitupun Zahra. Ali sembuh dan kembali ke
dalam pelukan Zahra. Ayana pun telah bertaubat. Ia akhirnya menikah dengan
Dylan.
Tahun terus berlalu.
Mereka belum juga dikaruniai anak. Kata dokter sesuatu terjadi di rahim Zahra.
kemungkinan untuk hamil hanya 10%. Saat itu anak Ayana sudah besar. Danang,
yang sahabat Ali juga sudah menikah dengan Citra. Mereka bahkan telah memiliki
2 orang anak.
Namun berkat kesabaran
keduanya, akhirnya di anniversary tahun ke-7 pernikahan mereka, Zahra
menghadiahkan Ali dengan sebuah tespek yang menunjukan bahwa Zahra hamil.
Mereka akhirnya hidup bahagia hingga Zahra dan Ali dikarunia seorang anak
laki-laki.
Weiih seru juga ceritanya,,keren kak.
BalasHapusMksh kak
HapusAduh spoiler juga nih hihi jadi tau jalan cerita sampai endingnya
BalasHapusLah kan sinopsis mbx. wkwk. Sengaja diceritain. Wkwk
Hapusis dah, tuh orang bikin kesel aja. ga ada cowok jomblo lgi apa, ngerebut suami orang
BalasHapusIya ya mbx.. Bikin kesal
HapusCeritanya sedih mba, dramatis pula, cocok untuk yang suka dengan drama percintaan
BalasHapusIya mbx. Hehe
HapusAku benar benar larut ketika baca sinopsis ceritanya, sabar banget tokoh zahra itu ya, ujian bagi wanita solehah
BalasHapusEmang sabar bgt si zahra y mbx..
HapusCinta dalam diam bahaya juga ya. Mungkin lebih baik diungkapkan.
BalasHapusHikhik.. Ntah lah mbc. Aku sndri bahkan terbiasa mencintai dalam diam. #eaaa.. 😂😂😂
HapusBaca dari awal hingga akhir, hiks ikut sedih. Tega banget itu Ayana. Coba kl dia diposisi Zahra. Emangnya dia mau? Duh, teganya teganya
BalasHapusKalau mbc jdi zahra apa yg mbx lakuin mb? Hehe
HapusMenghanyutkan nih ceritanya
BalasHapusKapan waktu mau baca novelnya
Aduh so complicated ya dek. Kasian juga loh si Zahra. Memulai semuanya dengan perasaan yang sudah teriris-iris. :(
BalasHapusJudulnya bikin sedih , udah jaranh baca cerita mewek, hahaha
BalasHapusBa kelebihan dan kekurangan film ini apa ba
BalasHapusKok mewek mbak..
BalasHapuscerita drama seperti ini memang mainstream tetapi masih saja sangat digemari oleh masyarakat Indonesia yaa, karena memang kadang relate dengan kehidupan sehari-hari.
BalasHapus