Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara
Sinopsis:
"Kau ingin aku menyerah kepada siapa? Kepada Polisi? Akulah polisi itu. Jaksa? Aku lah jaksa itu. Juga hakim. Akulah penegak hukumnya."
"Di Negeri ini semua telah aku beli. Lalu menyerah pada siapa? Wakil rakyat, Partai Politik, Presiden? Dia hanya petugas partai. Atau kepada Rakyat? Yang bersedia menjual suara mereka setiap pemilihan dengan amplop tipis berisi uang?"
Yap! Itu adalah penggalan percakapan antara Padma dan Sang Kaisar.
Padma adalah seolah gadis 20 tahunan yang merupakan salah satu anggota organisasi dari vigilante. Sementara Kaisar adalah puncak dari segala kebobrokan di negerinya.
Padma adalah seorang gadis talang yang sudah dilatih sejak kecil oleh kakeknya, Abu Syik. Berbagai latihan telah ia kuasai sejak kecil mulai dari mengangkut air tanpa boleh airnya jatuh, berlari tanpa menimbulkan suara, berjalan dengan menutup mata dan harus menemui jalan pulang, menyetir mobil, berlari dengan besi yang diikat di kaki mulai dari 10 kg pada masing-masing kaki dan terus bertambah jumlah kilonya, hingga menembus batang pohon hanya dengan 3 jari saja. Semua latihan ini dilakukan demi mempersiapkan Padma untuk menjadi seorang penerus Organisasi dengan menyelesaikan banyak misi.
Adalah pembakaran ladang ganja yang menjadi misi pertamanya hingga kemudian ia menjalani misi-misi lain yang lebih ekstrim.
Terlebih selepas kepergian Abu Syik, Padma harus berjuang hidup sendiri di Kota dengan bekal yang telah diberikan oleh Abu Syik. Disanalah perjuangan awalnya dimulai.
Review Novel:
Menulis novel adalah cara aman Tere Liye untuk tidak digugat oleh siapapun. Meski mungkin kisah dalam novel ini sebuah kenyataan, namun tiada yang bisa menggugat Tere Liye. Hey! Siapa yang mau menggugat seorang penulis jika yang ia tulis dalam bentuk novel/fiksi. Tidak ada undang-undang yang membuat peraturan tentang itu. Kecuali jika menulis dalam bentuk jurnal, atau mungkin surat kabar, atau di media sosial. Ia bisa saja terkena UU ITE.
Novel ke-7 dari Serial Aksi ini membuat jiwa berani kita menggelora. Keinginan untuk mengungkapkan sebuah kebenaran dengan mencari tau siapa dalang dari semua kekacauan yang ada di negeri ini.
Meski di satu sisi kadang aku merasa kayak, "Loh, koq bisa, sih? Gadis umur 20 tahunan yang hidup dan besar di Talang (pelosok desa) bisa beradaptasi dengan begitu cepat di kota. Belum lagi keberaniannya dalam mengungkapkan siapa Sang Kaisar. Namun yaa itulah kelebihan sosok Padma yang digambarkan oleh Tere Liye lewat beragam aksinya. Dia sosok gadis muda yang pemberani, pintar, cepat beradaptasi, dan mudah belajar akan hal baru.
Namun 1 hal yang harus kita garis bawahi, Padma berani melawan kejahatan dan mengungkapkan kebobrokan karena ia sendiri telah punya cukup modal untuk itu. Ia punya bekal ilmu bela diri, juga dekingan yang disebut 'organisasi'. Ia telah punya bekal untuk bertarung melawan kejahatan. Meskipun jika pada akhirnya ia harus mati, tapi bukan sebuah kematian yang sia-sia.
Tidak ada komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar yang baik-baik ya teman-teman. :-)