Pengalaman Anak Tertelan Benda Asing

"Trus gimana?" tanyaku cemas. 

"Yakin aku tu pasti dia ketelan yang bulat-bulat itu tadi" bilangku lagi ke Suami.

"Ya tunggu dia keluar. Kalau nggak keluar berarti operasi" jawab suamiku. Aku auto tambah cemas. Udah nggak terbayang rasanya gimana anak sekecil ini nantinya harus dioperasi. Air mataku jatuh.

"Yaudah, kita ke bidan dulu. Tanyakan gimana dia ini. Apa yang harus kita lakukan biar agak tenang juga" ajakku

Ok! Suami sepakat, dan beliau mengajak langsung ke Puskesmas untuk berdiskusi langsung dengan pihak kesehatan tentang apa yang harus kami lakukan.

Bagaimana bisa tau dia ketelan benda asing?

Isi badan pistol mainan (Besi magnet ditutupi plastik)
Semua ini berawal saat siang Sabtu, kami berdua berbaring depan TV. Rendra sambil mainkan mainannya yang tertelan tersebut dan aku juga main HP. Ayahnya main HP di dalam kamar. Sebenarnya ini memang kecorobohan kami berdua yang sama sekali nggak kefikiran itu benda bisa ketelan olehnya. Harusnya pas tau dimainkan benda yang bulat tersebut, ya langsung buang aja. 

Jadi saat sibuk masing-masing, Rendra yang berbaring di samping aku kayak orang mual-mual gitu atau mengkelan. Dan aku langsung manggil Paksu. Bilang dia mengkelan tapi aku nggak tau apa barangnya. Udah terlambat mau ngeluarin dari mulutnya karena udah masuk ke dalam. Pak Suami langsung mencari benda yang dimainkan tadi. Yaitu isi dalam badan pistol mainan yang berupa besi berani (besi magnet) dilapisi plastik. Bentuknya bulat tebal. Aku ikut mencari tapi nggak ketemu. Disitulah kami yakin dia pasti udah ditelan Rendra. Sempat juga waktu kami beri Rendra minum, dia agak susah minumnya, makin yakinlah kalau udah ditelan.

Baca juga: Atasi batuk pada anak

Lalu pas di bawa ke Puskesmas, pihak Puskes bilang, biasanya itu bakal keluar pas dia BAB. Tapi kalau masih khawatir langsung aja ke IGD di rontgen. Biar jelas ketelan beneran apa enggak. Soalnya kami pun masih ragu karena nggak melihat secara langsung. Hal yang membuat kami yakin karena tuh barang udah dicari tapi nggak ketemu, juga reaksi Rendra yang memang kayak orang habis menelan suatu barang yang ukurannya besar.

Diskusi dulu

Akhirnya kami pulang dulu ke rumah. Di rumah kita putuskan untuk membiarkan dulu sampai hari Senin. Semoga aja udah keluar sebelum Senin. Kalau belum keluar, Senin kita Rontgen. 

Selama menunggu barangnya keluar, apa ada gejala ke tubuh Rendra?

Tidak ada sama sekali. Dia beraktivitas seperti biasa. Tapi karena fikiran belum tenang. Aku tetap bersikeras ke suami ngajak rontgen hari Senin itu juga. Biar jelas masuk apa enggak ke tubuhnya dan juga tau gimana keadaan barang itu di badan Rendra. Apakah lancar perjalanannya sampai BAB nanti atau nyangkut. Nah, aku takutnya itu. Takut perjalanannya sampai ke BAB nyangkut dan nggak bisa keluar. And well, masih berharap nggak ketelan sih sebenarnya.

Memutuskan Rontgen

Dilakukan Rontgen
Senin kita langsung ke RSUD. Langsung ke IGD dan tanpa menunggu lama langsung pula di rontgen. Dan setelah rontgen, nampak jelas tu barang lagi di perut Rendra. Bentuknya bulat dan posisi udah di Lambung. Aku lihat Paksu agak lemas. Mungkin karena ia banyak berharap semoga nggak ketelan kali ya. Tapi kalau aku, justru lega. Apalagi posisinya udah di lambung, nggak nyangkut, dan udah bercampur dengan feses. Sesuai perkataan petugas rontgen, dia pasti bakal keluar. Tunggu aja agak 2-3 hari lagi. Nggak bisa diapa-apain juga, kan. Kita hanya tau posisinya aja sekarang lagi dimana. Kalau orang dewasa, bisa dikasih obat pencahar biar cepat keluar lewat BAB. Tapi kalau anak kecil khawatir tubuhnya yang sakit. Jadi tunggu aja dan paling kasih banyak-banyak makan biar dia cepat BAB. Kasih pisang, kates, dan sejenisnya biar BAB nya lancar. Kalau belum keluar juga agak seminggu, datang lagi ke RS ucapnya.

2 hari kemudian benda tersebut keluar bersama Feses

Hasil rontgen menunjukkan bendanya udah di lambung
Ok, setelah dari RS kita sama-sama memperhatikan BAB nya. Kita juga belikan kates dan pisang. Pulang dari RS badannya langsung panas dan terkena cacar air, makannya juga jadi berkurang. Namun tepat 2 hari setelah pulang RS yaitu sore Rabu, benda tersebut benar-benar keluar bareng fesesnya saat BAB. Alhamdulillah lega banget terasa oleh kami serumah.

Jadi pelajaran untuk selanjutnya jangan sembarang membiarkan benda-benda kecil di rumah. Buang aja langsung daripada ditelan anak yang masih kecil dan belum mengerti apa-apa.

Kesimpulan:

Ada beberapa pelajaran dari kejadian kami kemaren. Yaitu:

1. Sebagai orang tua harus lebih hati-hati lagi dengan mainan anak-anak.

Jangan biarkan benda-benda kecil yang bisa ditelan oleh anak-anak di rumah. Seperti koin, kelereng, jarum pentul, dll.

2. Jangan panik

Saat mengetahui anak tertelan benda asing, berfikirlah sejernih mungkin. Jangan panik. Tanya orang tua atau orang yang berpengalaman, juga tanya tenaga medis. Biar nggak salah langkah. 

3. Jangan bertindak gegabah

Jangan lagi berusaha mengeluarkan benda tersebut dari atas (mulut) ya, Bund. Saat anak udah tertelan benda tersebut. Bisa-bisa anak tersedak, bahkan sakit jika kita memaksanya keluar lagi lewat mulut. Jadi biarkan aja. Nanti benda tersebut akan menuju saluran pencernaan. Alaminya, setiap benda asing yang masuk ke tubuh anak, bakal keluar lewat saluran pencernaan.

Baca juga: Tips memakai popok pada anak

4. Saat anak tertelan sesuatu yang bentuknya bulat, biasanya bakal keluar sendiri saat dia BAB

Namun jika barangnya tidak bulat, kita perlu lebih waspada lagi. Takutnya perjalanan dia selama di dalam tubuh nggak lancar. Segera periksa/rontgen.

5. Lakukan Rontgen

Jika tidak tenang atau ragu dengan keadaan benda tersebut dalam tubuh anak, segera rontgen untuk mengetahui posisi benda asing tersebut di tubuh anak agar tau pula apa yang meski orang tua lakukan

6. Perhatikan asupan anak

Berikan makanan kaya serat seperti kates dan pisang untuk memperlancar BAB anak. Juga banyak makan nasi untuk mendorong feses agar cepat keluar bersama benda asing tersebut.

Ok, mungkin itu sedikit  sharing dari aku. Semoga bermanfaat dan semoga Allah membantu kita dalam menjaga anak-anak dari segala mara bahaya, ya. Aamiinn...

1 komentar

  1. Terima kasih telah sharing pengalamannya. Tulisan yang bisa menjadi panduan apabila terjadi salah satu hal yang dikuatirkan terjadi pada anak-anak ini.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar yang baik-baik ya teman-teman. :-)

I'm Part Of:

I'm Part Of: