“Yah, Aku naik bus aja yaa.. nggak usah naik travel”, telpon ku pada Ayah sewaktu pulang kampung tempo hari.
“Oh. Yasudah. Kabari aja nanti jam berapa berangkatnya” jawab Ayah.
“Iya, Yah. Besok insyallah mau beli tiketnya”. Ucapku, dan tak lama kemudian aku pun mematikan sambungan telpon.
Saat itu, naik bus adalah alternatif yang aku pilih selain dari naik travel. Lumayan loh ongkosnya kalau naik travel dari Bengkulu ke Mukomuko. Naik bus bisa setengah dari harga ongkos naik travel. Kalo ongkos travel 100 rebu rupiah, naik bus cukup 50 rebu saja. Lagian juga kalau di bus, posisi duduk kan lebih tinggi. Bisa menghirup udara segar. Yaa.. tapi memang gitu. Ada banyak plus minusnya kalau kendaraan umum.
Esoknya aku pergi ke loket Damri di KM 6,5 kalau nggak salah ya alamatnya. Pokoknya nggak jauh dari simpang 4 Padang Harapan. Disana aku nanya tiketnya berapa dan keberangkatan jam berapa sama penjaga loket. Katanya untuk keberangkatan pagi pukul 08.00 harga tiket 50.000 dan pukul 10.00 harga tiket 65.000 untuk tujuan Ipuh. Dan aku milih yang keberangkatan pukul 08.00.
Hampir tertinggal bus
Okay, tiket telah di tangan dan pulang lagi ke asrama. Malam nya aku packing barang seadanya. Karena pulangnya pun nggak lama. Dan esoknya sebelum pukul 08.00 aku sudah bersiap. Untuk pergi ke loket, aku minta antar sama adek di Asrama. Dan berhubung keluarga di kampung memesan buah, akhirnya keliling dulu cari buah yang dimaksud.
Dan
tau nggak apa yang terjadi? Buahnya susah ditemuin mungkin karena masih
pagi juga. Dan ketika sampai di loket, ternyata bus yang aku tumpangi
udah siap berangkat. Ya Allah.. hampir saja aku ketinggalan. Bahkan
nomor kursi aku pun sudah di ambil sama orang. Tapi yasudah.. yang
penting bisa berangkat.
baca juga: Menara View Tower Bengkulu
pict by: canva |
Bus berhenti di salah satu rumah makan di Air Muring. Sebagian ada yang makan, ada yang istirahat, dan ada yang sholat. Berhubung waktu itu aku lagi nggak sholat dan juga sudah makan, aku hanya duduk-duduk saja sambil nungguin orang-orang selesai. Okay, sampai disini masih aman.
Mobil Mogok
pict by: canva |
Tak lama kemudian bus pun hidup dan kita naik lagi dalam bus. Alhamdulillah bisa bernafas lega..
Mobil melaju dengan aman dan lancar di bawah hujan yang begitu deras. Semua pada tertidur kecuali aku. Aku asik melihat hujan dari balik jendela mobil. Wahh.. ternyata benar kata orang, genangan hujan bisa menghipnotis kita menimbulkan kenangan-kenangan masa lalu. Hahaaa.. dudududuuu..
Dan akhirnya nyampe rumah menjelang magrib. Tak apalah. Yang penting bisa pulang dengan selamat saja sudah bersyukur. Alhamdulillah..
Nahh dari pengalaman tersebut, hal yang harus dipersiapkan kalau teman-teman ingin menggunakan kendaraan umum yaitu:
1. Usahakan datang On Time di loket kalau tidak ingin tertinggal bus. Minimal 10 menit sebelum jadwal keberangkatan.
2. Siapkan kantong plastic dan minyak angin. Dikhawatirkan nanti mabuk perjalanan dan bus belum tentu menyediakan kantong medis darurat tersebut. hehee
3. Bawa masker bagi yang tidak suka berbagai bau-bau aneh di dalam kendaraan umum. Terutama melindungi hidung dan mulut dari asap rokok.
4. Jangan lupa kabari keluarga ketika berangkat dan ketika bus berhenti. Karena kita tidak tau apa yang terjadi nantinya. Jadi biar keluarga tidak mengkhawatirkan kita.
5. Makan dulu sebelum berangkat karena untuk makan di rumah makan itu lumayan loh dana yang keluar. Hehee.. atau boleh juga bawa bekal.
6. Bagi wanita, bawa alat sholat (mukena). Karena kalau sholat di tempat umum itu, kebersihanya minim banget.
7. Jangan lupa baca do’a sebelum berangkat.
Nah.. itu ya persiapan dari aku sebelum naik kendaraan umum. Semoga perjalanan teman-teman menyenangkan. Dan tidak mengalami kemogokan seperti yang pernah aku alami. Wkwk
Disclamer: Tulisan ini dibuat untuk mengikuti kegiatan nulis serempak dari Blogger Bengkulu
Mbak juga sering naik bus kalo pulang ke Pagaralam. Lebih aman aja sih hehe
BalasHapusiya mbak. hehee
Hapus