Review Buku Makrifat Cinta Rabiah Al-Adawiyah

Deskripsi:

Judul: Makrifat Cinta rabiah Al-Adawiyah

Nama Penulis: Mohammad Fahollah

Tempat: Pinang Merah Residence Kav, 14

Penerbit: Araska

Tanggal diterbitkan: September 2015

Keterangan edisi: Cetakan Pertama

Halaman: 192 hlm


“Ya Allah, jika aku menyembah-Mu, karena takut pada neraka,
Maka bakarlah aku di dalam neraka.
Dan jika aku menyembah-Mu karena mengharapkan surga,
Campakkanlah aku dari dalam surga.
Tetapi jika aku menyembah-Mu, demi Engkau,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu, yang Abadi kepadaku”

 

-Rabiah Al-Adawiyah-

Itu adalah kata-kata yang amat popular yang barangkai sering kita dengar dari ceramah-ceramah yang disampaikan oleh ustadz/ah. Sebuah kata indah dari seorang sufi perawan suci, bagaimana ia mencintai Allah melebihi dari segalanya. Bahkan ketika ditanya apakah ia membenci setan? Ia menjawab, “Tidak!, sebab tiada lagi ruang dihatinya untuk membenci setan karena hatinya telah dipenuhi cinta kepada Allah swt”. MasyaAllah..

Buku yang ditulis oleh Mohammad Fathollah ini menjelaskan secara rinci bagaimana kehidupan Rabiah Al-Adawiyah mulai dari ia kecil, lalu ketika ayahnya orang tuanya meninggal dunia hingga ia bersama ketiga saudara perempuanya bekerja untuk bertahan hidup. Tentang bagaimana kesholehanya semenjak ia kecil hingga dewasa dan disegani oleh banyak orang bahkan para saudagar kaya raya hingga alim ulama. Bagaimana Rabiah pernah menjadi budak lalu dimerdekakan oleh majikanya karena suatu kejadian yang membuat majikanya menjadi terkesima.

Di dalam buku ini juga disampaikan pendapat-pendapat tentang diri Rabiah apakah dulu ia pernah menikah atau tidak. Ada yang mengatakan ia pernah menikah namun kemudian suaminya meninggal dan setelah itu ia tidak menikah lagi. Ada yang mengatakan ia menikah namun pernikahan itu baginya hanyalah seperti seorang pembantu kepada majikanya, tidak lebih. Namun banyak juga yang mengatakan Rabiah Al-Adawiyah tidak pernah menikah meski di lamar oleh saudagar yang kaya raya bahkan oleh Raja Baghdad (Bashrah) itu sendiri. Ia juga menolak lamaran dari beberapa gurunya yang alim salah satunya adalah Hasan Al-Bashri.

Hingga akhirnya Rabiah Al-Adawiyah memberi suatu warna baru bagi kalangan sufi dengan konsep nya yaitu makrifat cinta. Sementara para sufi terdahulu lebih mengenal konsep seperti khauf (takut) kepada Allah dsb. Bahkan ia dikenal sebagai “Ibu Sufi Besar”.

Seorang dosen saya yang pernah mengajari mata kuliah tentang ilmu kalam berkata, “Kita mungkin tidak bisa menjadi Rabiah Al-Adawiyah yang tidak menikah karena cintanya kepada Allah Swt. Namun kita bisa menjadi manusia yang menikah karena cinta kita kepada Allah SWT. Mencintai karena Allah”.

Pokoknya buku ini bagus sekali dibaca oleh kita-kita yang ingin mengetahui konsep cinta dari sufi suci Rabiah Al-Adawiyah.

Selamat membaca 
baca juga: Lebaran Telah Usai

13 komentar

  1. Suka banget dengan kata-kata yang ini mbk:
    Tetapi jika aku menyembah-Mu, demi Engkau,
    Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu, yang Abadi kepadaku”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbx.. Smga kita sllu berada di jalam Allah.. Aaminn

      Hapus
  2. Pesan untuk kita semua: Mencintai karena Allah. Pinjam buku nya boleh kak?

    BalasHapus
  3. “Kita mungkin tidak bisa menjadi Rabiah Al-Adawiyah yang tidak menikah karena cintanya kepada Allah Swt. Namun kita bisa menjadi manusia yang menikah karena cinta kita kepada Allah SWT. Mencintai karena Allah”.

    Menikah maupun tidak, semuanya tetap karena Allah ya dek. :)

    BalasHapus
  4. Kalau aku baca bukunya para sufi tu agak ngeri. Perasaan kalimat-kalimat mereka agak giamana gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbx. Btul bg.. Ilmu sufi itu ilmunya danam bgt. Kalo kta nggak kuat memahaminya bisa gila. Cz smua hal d pertanyakan dn dicari asal-usulnya. Serta mereka mengabdikan dirinya untuk Allah..

      Hapus
  5. kalimat dalam buku menyentuh hati para pembaca. banyak kiasan dan rangkaian kalimat indah lainnya tertulis di sana

    BalasHapus
  6. Wah asik banget ya. Hidup penuh cinta. Hatinya dipenuhi cinta. Saya sepakat dengan pendapat kalau beliau pernah menikah.

    BalasHapus
  7. Mari belajar menuju makrifat cinta. Hingga tiada benci yang mengotori hati kita. Btw, boleh pinjam bukunya? Hehehe

    BalasHapus
  8. Dek, baca buku ini seolah kita bisa kontemplasi yak

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar yang baik-baik ya teman-teman. :-)

I'm Part Of:

I'm Part Of: