Sinopsis Novel Ayahku (bukan) Pembohong



Judul Novel : Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis: Tere-Liye
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: April 2011
Jumlah Halaman :      304 Hal

Assalamu’alaikum teman-teman, aku ingin berbagi sinopsis karya penulis kesayangan, yaitu Tere Liye. Novel ini berjudul Ayahku (bukan) Pembohong. Sebuah novel yang di awal membacanya sangat membosankan. Namun, karena positif thinking ku kepada Tere Liye yang karyanya tidak diragukan lagi, maka aku memaksakan diri untuk terus membaca sampai tamat. Meski lumayan lambat karena juga disela dengan membaca buku yang lain kala jenuh itu datang. Ternyata benar, apa dugaanku, meski diawal menurut ku kadang membosankan, namun di ending cerita mampu membuat air mata ku memaksa pula untuk merembes keluar. Terharu.

Novel yang memiliki alur cerita bolak-balik ini menceritakan tentang seorang bapak yang membesarkan anaknya dengan cerita-cerita yang menurut anaknya, semua cerita itu adalah bohong. Anak nya bernama Dam.
Dam dibesarkan dengan cerita-cerita hebat ayahnya. Cerita tentang persahabatan ayahnya dengan sang kapten idola itu, tentang Lembah Bukhara, Apel Emas, layang-layang raksasa, dan masih banyak lagi. Dam yang saat itu masih kecil tentu saja mempercayai cerita ayahnya. Yang tanpa ia sadari, cerita itu sudah memberi pengaruh baik bagi pribadi Dam.
Namun seiring waktu, usia Dam makin menanjak. Dam sudah remaja dan mulai mencari tau apa yang ia dengar. Termsauk cerita-cerita ayahnya. Sampai pada suatu ketika ia menemukan sebuah buku cerita yang mirip persis dengan cerita ayahnya. Dam akhirnya mulai meragukan semua cerita itu. Ditambah lagi pengaruh Retro yang secara tidak langsung mengatakan bahwa semua cerita ayahnya adalah rekaan saja. Begitupun Dam pada akhirnya. ia fikir bisa saja ayahnya itu telah lebih dahulu membaca cerita di buku itu dan kemudian mengarangnya seolah-lah itu cerita asli untuk diceritakan kepada Dam.
Rasa kagum Dam pada ayahnya berubah tatkala ibunya sakit keras dan ayah Dam tidak menjalan kan terapi buat ibunya. Meski ibunya juga menolak. Hingga pada akhirnya ibu Dam meninggal. Tapi, Dam terlanjur membenci ayahnya. Oh bukan. Tepatnya ia membenci semua cerita ayah. Baginya ayah dia hanyalah seorang pembohong meskipun seisi kota tau bahwa Ayah adalah orang yang jujur, pekerja yang jujur, baik hati, serta suka menolong sesama. Jadi tidak mungkin ia berbohong.
Dam akhirnya menikah dengan Taani, teman sekelas nya yang baik hati. Sahabat sekaligus anak dari pelatih renang Dam di masa kecil dulu. Namun pernikahan mereka juga tak luput dari pertengkeran.  Taani bersikeras ingin mengajak Ayah Dam untuk tinggal bersama mereka. Karena usia ayah yang semakin tua dan Taani ingin merawatnya. Di awal, Dam memang menolak, Dam khawatir anaknya juga kena pengaruh dengan cerita-cerita bohong ayah, atas cara cerdis Taani, akhirnya Dam luluh juga.
Apa yang Dam duga ternyata benar. Ayah Dam menceritakan banyak hal kepada anak-anaknya. Cerita-cerita dongeng dan palsu menurut Dam. Anak-anaknya mulai mengurangi waktu bermain demi mendengarkan cerita kakek. Dan parahnya juga anak Dam yang bernama Zas dan Qon, 2 kali bolos sekali untuk pergi ke perpustakaan daerah hanya untuk mencari tau tentang cerita Ayah Dam.
Dam marah. Dan puncak kemarahanya adalah ketika Zas dan Qon mencari tau cerita ayahnya melalui Google. Dam mengusir ayahnya dari rumah dan Taani juga tak bisa berbuat banyak. Karena ayah mertua nya sudah tak ingin di bantu. Ternyata malam-malam yang hujan itu, Ayah Dam pergi ke pemakaman istrinya. Istri yang selama 20 tahun mampu bertahan melawan penyakit karena sumber terbesar kehidupanya. Yaitu kebahagiaan.  Seorang wanita cantik bintang Televisi yang menikahi laki-laki biasa itu bertahan melawan sakit selama 20 tahun.
Ayah Dam pinsan di makam Ibu Dam. Lalu akhirnya dibawa Dam ke rumah sakit. Ia masuk ruang Gawat darurat dan ditangani secara khusus oleh tim medis. Dan ketika ia sadar, ayah Dam ingin bercerita kepada Dam. Cerita yang terakhir kalinya. Ia menceritakan tentang Ibu Dam yang seorang wanita karir nan cantik. Wanita yang merupakan bintang TV. Ia juga berkisah tentang seseorang yang mencari tau tentang hakekat kebahagiaan.
Namun ayah Dam akhirnya meningggal juga. Ia tak bisa di tolong. Ayah Dam adalah orang penting. Banyak yang datang melayat ke makam ayah Dam. Mereka menyalami Dam satu per satu meski Dam sendiri banyak tidak tau siapa mereka. Mereka juga banyak bercerita tentang kehebatan Ayah Dam. Termasuk Sang kapten idola Dam yang diceritakan Ayah, sang kapten sangat dekat dengan ayahnya, Dam menyesal. Sekarang Dam tau bahwa Ayahnya bukanlah pembohong. Apa yang ayah Dam ceritakan adalah benar.
Berakhir…
Berikut adapun sedikit kutipan epilog dari novel tere Liye yang bisa diambil pelajaran.
“Untuk membuat hati kita lapang dan dalam, tidak cukup dengan membaca novel, membaca buku-buku, mendengar petuah, nasihat dan ceramah. Hidup sederhana, apa adanya, adalah jalan tercepat untuk melatih hati di tengah riuh rendah kehidupan. Percayalah, memiliki hati yang lapang dan dalam adalah konkret dan menyenangkan, ketika kita bisa berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan di sekitar, dan melewati hari-hari brjalan, bersama keluarga tercinta”

15 komentar

  1. Bukunya Tere Liye bagus bagus ya

    BalasHapus
  2. Aku udah baca buku ini, bagus nasihatnya disini, meskipun bumbunya begitu mustahil (ikut-ikutan Dam tidak percaya) padahal dari judul juga udah tau endingnya hehe. Tere Liye memang bagusnya bikin buku tentang keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehre.. Iya kak. Buku ttg petualangan jga Bagus tere liye..

      Hapus
  3. gitu tuh yang namany penyesalan, datangnya di akhir. Kasihan ayah Dam yang harus meninggal dalam keadaan begitu (sedih)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak.. Itulah ending nya sedih.. Sampe Netesin air Mata. Hee

      Hapus
  4. Aku belum baca buku ini, tapi memang tulisan tere liye bagus-bagus semua deh

    BalasHapus
  5. Aku belom pernah baca buku ini, hmm.. jadi pingin baca setelah membaca ulasan kak Nengsih.. novel karya Tere Liye emang keren-keren ya ^^

    BalasHapus
  6. Dek, kok endingnya dikasih tau? Wkwkw. Mbak baru baca dikit buku ini di Gramedia Digital, tapi gitu deh males lanjutinnya karena ‘selingkuh’ sama buku lain yang ritme ceritanya lebih gesit. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emangny nggak d boleh d kasih tau y mbx? Itu kan sinopsis. Bukan novel. Hehee..

      Hapus
    2. Bukan review deng mksdnya.. Hehee

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar yang baik-baik ya teman-teman. :-)

I'm Part Of:

I'm Part Of: